10 Desember 2012

Uhibbuki Fillah (Aku Mencintaimu Karena Allah)


Aku Mencintaimu Karena Allah Salah satu akun twitter yang paling saya suka dan senangi untuk membaca tweet-tweet di timeline nya adalah akun yang bernama @ManJaddaWaJadaa مَن جَدَّ وَجَدَ (blog nya: http://manjaddawajadaa.wordpress.com). Malam ini (24/07/2012) akun ini memberikan kultwit mengenai sesuatu yang sedang saya pikirkan dan renungkan beberapa waktu terakhir ini, sesuatu yang kadang kala ketika iman di hati ini sedang lowbat, mampu membuatnya merasakan kegalauan sebagaimana istilah
muda-mudi zaman sekarang. Namun kadang kala pula ketika iman di hati lagi full power nya, membuatnya semakin yakin dengan banyak keputusan-keputusan berat dan pahit yang telah diambil sebelumnya: pengendalian diri, penghindaran, kesabaran, menundukkan pandangan, dan sebagainya, dan juga membuat diri ini semakin optimis dengan janji Allah Swt mengenainya. Sesuatu itu adalah tentang wanita, tentang jodoh untuk diri ini, tentang pendamping hidup kelak, tentang perasaaan cinta dan kasih sayang, dan tentang pencarian harta yang paling berharga di dunia yaitu isteri yang sholehah.

Karena begitu menariknya tweet-tweet yang dituliskan, maka dari itu akan terasa sayang jika tidak “diabadikan” dan dibiarkan tertelan oleh tweet-tweet setelahnya, maka pikirku lebih baik menulis ulangnya ke dalam blog ini. Besar harapan saya bagi para pembaca yang budiman yang juga sedang merasakan hal yang sama, merisaukan hal yang sama, dan sedang mencari pencerahan tentangnya yang kebetulan sedang bertamu di blog saya ini bisa membacanya dan mengambil pelajaran dan hikmah darinya. Selamat merelungi bait-bait kalimat indahnya.

(Keterangan: Ikhwan = kata ganti atau panggilan untuk pria/laki-laki; Ukhti = kata ganti atau panggilan untuk wanita/perempuan; Akhwat = golongan/jenis/kumpulan/keseluruhan wanita/perempuan)

#1 Wahai Ukhti, Jika aku seorang Ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu mendekatimu,

#2 apa kau tidak merasa takut terjerat padaku?

#3 Jika aku seorang Ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu dengan genit menggodamu,

#4 apa kau tidak merasa risih pada kegenitanku?

#5 Jika aku seorang Ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa segan merayumu,

#6 apakah kau terbuai oleh bujuk rayuku?

#7 Jika aku seorang Ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tak bisa menjaga izzah ketika berdekatan denganmu,

#8 apakah kau tidak bisa menolakku dengan perisai malumu?

#9 Jika aku seorang Ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa merasa berdosa berani menyentuhmu,

#10 apakah kau tidak takut Allah murka padamu, masihkah kau percaya pada ucapanku? tak curigakah kau padaku?

#11 Tak inginkah kau menjauhiku? atau karena kau telah terjebak ke dalam jurang cinta nafsu,

#12 sehingga kau tak mampu menolakku meski kau tahu semua ucapanku ”Mencintaimu Karena Allah” adalah palsu.

#13 Ketahuilah Ukhti, jika aku seorang Ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah,

#14 aku tidak akan berani menyentuhmu, bahkan hatimu sekalipun.

#15 Karena aku malu pada Allah jika bayanganku mengacaukan kekhusuk’an ibadahmu.

#16 Jika aku seorang Ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah,

#17 aku tidak akan pernah berani merayumu, menggodamu, bahkan dengan bebas tanpa batas berinteraksi denganmu. Karena kau belumlah halal bagiku.

#18 Aku malu jika harus membuatmu lebih banyak mengingatku dari pada mengingat-Nya.

#19 Aku malu jika harus menjadi seseorang yang membuat-Nya cemburu padamu karena kau rela melanggar larangan-larangan-Nya karena cintamu padaku.

#20 Jika aku seorang Ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah aku tidak akan khawatir tidak dapat memilikimu.

#21 Karena tak mengungkapkan cintaku padamu sekarang meski saat ini aku begitu mengagumimu dan menginginkanmu menjadi bidadariku.

#22 Karena aku yakin jika engkau memang ditakdirkan untukku, engkau pasti akan menjadi milikku meski aku tak mengikatmu.

#23 Bukankah jika Allah tidak mentakdirkan kita bersama diikat pun pasti akan terlepas juga akhirnya.

#24 Jadi untuk apa aku risau? Ukhti, sadarlah, jika aku seorang Ikhwan yang benar-benar mencintaimu karena Allah,

#25 Aku hanya akan berani merayumu, menggodamu, dan menyentuhmu setelah engkau telah halal bagiku.

#26 Untuk semua muslimah, Ukhti, tetaplah berusaha menjadi shalihah meski zaman telah berubah, barokallahu fiik.

#27 Semoga dengan tweet singkat ini Ikhwan dan Akhwat ini dapat memberikan kita arah bagaimana seharusnya kita bersikap apabila kejedot cinta.

#28 Buat sang Ikhwan sejati, jangan sekali-kali mengatakan "aku mencintaimu karena Allah" apabila nafsu masih mendominasimu.

#29 Buat sang Akhwat, kalau memang sang Ikhwan mencintaimu karena Allah, minta dia lekas halalkan dalam balutan cinta yang suci.

#30 Mencintaimu karena Allah untuk dirimu, wahai Halalku.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;